Jumat, 28 Desember 2018

Pengalaman BO di Kehamilan Pertama

"Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)-nya kembali, kemudian kepada Nyalah kamu dikembalikan" - QS. Ar Ruum(11)

BISMILLAH semoga dengan pengalaman yang aku tuangkan melalui tulisan ini bermanfaat dan bagi yang sedang merasakan gejala yang sama semoga kandungannya baik-baik saja ,aamiin ^^

Jadi...
6 bulan sebelum menikah aku berusaha mempersiapkan segalanya dengan baik termasuk juga untuk kehamilan, mulai dari 3 bulan sebelumnya aku sudah rajin minum susu  dan mengkonsumsi asam folat agar nantinya ketika hamil tubuhku sudah siap untuk ditempati calon janin. Tidak lupa juga download aplikasi kalender menstruasi biar tahu siklus dan kapan masa suburnya.

HPHT 14 Oktober 2018
lebih tepatnya 5 hari sebelum akad nikah (19 Oktober)
Waktu itu bulan memasuki November, sempat berfikir "gimana kalau ulang tahunku kali ini kadonya hamil aja" "eh tapi nggak mungkinlah, masa iya langsung dikasih"

6 November 2018 hari ulang tahunku. Waktu itu lagi menginap dirumah orangtua suami karena sebelumnya ada acara ngunduh mantu. Paginya, kepala sedikit terasa berat dan sedikit mual tapi kupikir itu hal biasa karena mungkin capek selepas acara pernikahan. Tetapi suami senyum-senyum, dia pikir istrinya hamil? aduh ! 

10 November. Kalau menurut aplikasi yang aku download seharusnya hari ini darah mensturasi sudah luruh tapi mungkin telat 1 hari, aku tunggu besok. Esok harinya ternyata mensturasi tidak kunjung datang padahal hitungan siklusnya sudah 29 hari dan aku nggak pernah lewat dari itu selama 3 bulan terakhir jadi mungkin pikirku hormon sedang labil, aku mulai curiga karena itu sudah termasuk ciri-ciri kehamilan dan benar! tepat sehari sebelum aku dan suami ingin honeymoon, aku memberanikan diri untuk testpack, dan hasilnya POSITIF dengan dua daris merah yang jelas.

Pernah aku baca "Pada 1 bulan pertama, sebanyak 30% pasutri akan hamil" 
Alhamdulillah aku jadi salah satu bagian itu, sempat bingung dan khawatir, bingung harus gimana dan khawatir karena mau honeymoon. Bingung pula gimana caranya kasih tahu suami jadi aku memutuskan untuk memberitahunya saat di Jogja. Sepulang honeymoon kita langsung cek ke dokter kandungan karena pada saat itu jika berdasarkan HPHT usia janinku akan memasuki 5 week, iya usia janin lebih tua dari pernikahan, ibuku juga sebelumnya bilang nggak mungkin karena aku nikah juga belum sebulan. Karena masih ada beberapa orang tua bahkan perempuan yang belum paham soal itu. Bahkan suami bingung :))

USG pertama kali tanggal 19 Oktober, Dokter sempat khawatir karena kantung kehamilanku tidak terlihat diawal, selang beberapa detik kemudian dokter bilang " ada alhamdulillah" karena ditakutkan kehamilan Ektopik atau hamil diluar kandungan. Jadi, menurut perkiraan dokter usia kandungannya 5w2d,  tetapi yang buat sedih ternyata calon janinnya belum ada. 2 minggu lagi aku disuruh balik agar memastikan calon janin sudah berada di sana, saat itu aku dikasih tindakan berupa suntikan diatas pusar gunanya agar memicu calon janin untuk berkembang dan diberikan vitamin penguat rahim, untuk asam folat sendiri sebelumnya aku sudah punya Blackmores (beli ini sebelum honeymoon ,anggap saja ini pertolongan pertama saat tahu hamil karena waktu itu belum bisa ke dokter).

2 minggu setelahnya aku kembali menemui dokter, ternyata hasilnya sama hanya kantung kehamilannya saja yang membesar. usia kandunganku pun tidak sesuai dengan yang ada di aplikasi kehamilanku, aku sudah mulai curiga, dokterpun tahu tetapi beliau tetap mengajak untuk berfikiran positif dan sama-sama kita berharap kalau ini bukan BO (Blighted Ovum) atau kehamilan kosong, kondisi dimana sel telur berhasil dibuahi oleh sperma tetapi janin gagal untuk berkembang. BO juga sering terjadi dikehamilan pertama.

Aku hampir tidak pernah mengalami morning sickness, malah kadang mual terjadi kalau kebanyakan makan karena pada saat hamil kemarin asam lambungku naik sehingga membuat ulu hati terasa tidak nyaman apalagi kalau makan terlalu banyak .

Karena tahu kondisi kehamilanku tidak baik, dokter ingin memantau setiap minggu. Minggu depan aku kembali lagi tetapi kali ini dokter mencoba untuk usg melalui trasnvaginal, kalau ditanya sakit atau tidak ? tidak, hanya saja tidak nyaman tetapi dibawa santai saja sambil zikir, dari hasil usg tersebut dokter bilang janinku tidak berkembang sesuai dengan waktunya. Aku pulang dengan kekecewaan dan berharap bisa melakukan sesuatu agar bisa menyelamatkan calon bayiku. Jadi saat itu yang bisa aku lakukan ialah memperbaiki nutrisi karena siapa tahu janin tidak berkembang dikarenakan aku yang sedikit makan.

Rabu,19 Oktober. Hari itu asam lambungku naik tidak seperti biasanya, aku muntah hebat sampai rasanya cairan tubuh sudah hilang semua. Kepala pusing makan pun tidak bisa. sedih rasanya karena semestinya perutku harus terisi,sampai keesokannya pun masih terbaring. Usai kejadian itu, flek coklat pun muncul, tapi aku masih berusaha berfikiran baik, mungkin itu hanya proses penempelan janin di rahim karena flek tidak selamanya berbahaya selama tidak ada rasa nyeri. Sabtu aku kembali ke dokter, karena libur panjang sudah tiba, dapat kabar dokternya mau liburan, sebetulnya aku mau kembali 2 minggu lagi, tapi keburu khawatir karena muncul flek.

Itu adalah usg ku yang ke-empat kalinya.
janin masih berkembang tetapi detak jantungnya belum dapat terdeteksi
Dokter tetap mengajak kami untuk berfikiran positif tetapi juga menyarankan kami agar bersiap pada kemungkinan buruk yang dapat terjadi. 
Flek yang dari awal muncul bewarna coklat keesokan harinya berubah bercampur coklat kehitaman, tetapi tidak sampai membasahi celana dalam dan itu tidak terjadi dalam waktu seharian. Tepatnya sehari sebelum jadwal kedokter aku mengalami flek darah, berbekal google aku jadi tahu ini kondisi yang tidak baik apalagi saat itu disertai nyeri, asam lambung dan mual juga tiba-tiba reda dan terburuknya yang keluar saat itu adalah gumpalan darah, semakin kesini aku semakin ikhlas, mungkin sudah waktunya dia pergi.

Malam itu, karena aku merasa darahnya tidak kunjung berhenti dan nyeri, aku dan suami langsung memutuskan untuk pergi ke dokter jam 9 malam karena kebetulan kliniknya masih buka dan pasiennya masih banyak. Dokternya masya allah selalu berharap ada hal baik yang akan terjadi, tadinya di usg melalui perut tetapi sudah jelas tidak terlihat apa-apa lalu dokter kembali usg melalui transvaginal,  Dan benar, dia sudah pergi. Kantung kehamilanku sudah kosong. Dalam hati bertanya "kamu kemana nak, kok hilang"...

Sambil menghela nafas, aku mencoba untuk tetap tenang dan ikhlas. Mungkin belum rejeki dan Allah itu baik, Dia tahu apa yang terbaik. Dokter langsung menyarankan suction esok hari, jadi suction itu beda dari kuret, dokter bilang suction itu tindakannya disedot (tanpa mengenai jaringan yang lain). Disarankan juga 2-3 bulan untuk tidak hamil sampai rahimnya 'pulih'.

Alhamdulillah suami selalu memberi semangat walau rasanya ada yang kurang dan hilang.
I almost had you, peanut...thankyou for being my best gift for my birthday <3 i="">